Menakar Dividen Saham MLBI dan DLTA Yang Memabukkan

Menakar Dividen Saham MLBI dan DLTA Yang Memabukkan
Floating loss di Saham DLTA

Kali ini, saya akan membahas mengenai saham minuman alkohol serta potensi dividen saham MLBI dan DLTA di tahun 2025 yang bisa bikin mabuk para investornya.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) dan Delta Djakarta (DLTA) sudah cukup lama ada di portofolio saya, kedua saham ini melengkapi koleksi emiten di sektor consumer goods setelah INDF.

Prospek Saham INDF dan Potensi Dividen INDF di Tahun 2025
Saham INDF sebetulnya sudah sering keluar masuk dari portofolio saya sejak Mei 2022, namun saya mulai memutuskan untuk akumulasi secara konsisten sejak September 2023. Mari saya jelaskan kenapa INDF begitu menarik, oh ya untuk baca tulisan ini diharapkan lebih dulu memahami soal Valuasi dan istilah-istilahnya. Supaya tidak bingung. Prospek Saham

Floating Loss Dalam, Masuk Terlalu Dini?

Saya sudah lupa kapan pertama kali beli kedua saham tersebut, kalau tidak salah sekitar tahun 2023. Saat ini posisi saya di kedua saham tersebut mengalami floating loss yang cukup lumayan dengan harga rata-rata MLBI di 8,439 dan DLTA di 3,533 (12 April 2025).

Luar biasa bukan floating loss saya di dua saham bir ini? Bahkan di harga sekarang pun saham DLTA masih di valuasi PE 11x dan PBV 1.86x. Sedangkan MLBI yaitu PE 10.61x dan PBV 9.21x (Stockbit, 12 April 2025).

Profitabilitas Saham DLTA dan MLBI Yang Luar Biasa

Padahal harga saham keduanya sudah turun banyak sejak 2 tahun terakhir, tapi mengapa valuasinya masih tinggi? Menurut saya karena kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga cukup tinggi.

Kita bisa lihat Return on Equity (ROE) kedua emiten sangat tinggi, khususnya untuk MLBI yaitu 86%. Luar biasa. Artinya MLBI mampu menghasilkan laba sebesar 86% dari modal yang di tempatkan.

Lalu kita bisa lihat Net Profit Margin (NPM) dari masing-masing emiten juga sangat baik, keduanya mampu mencetak profit bersih dari operasional pada rentang 24%-35%.

Profitabilitas seperti ini yang membuat kedua saham tersebut memiliki valuasi cukup tinggi sejak awal, karena perusahaan mampu mengelola modal secara efisien untuk mencetak laba.

Kinerja Saham MLBI dan DLTA di Tahun 2024

Melihat operasional perusahaan yang masih cukup baik, serta kemampuan mencetak laba yang solid, saya sangat yakin bahwa kinerja kedua saham ini akan pulih di kemudian hari.

Sekarang mari kita lihat bagaimana kinerja saham MLBI dan DLTA di sepanjang tahun 2024.

Saham MLBI mencetak kinerja yang luar biasa, meningkat dari tahun 2023. EPS 541 ini hampir menyamai kinerja sebelum Covid-19. Saya bisa bilang MLBI sudah hampir pulih.

Sedangkan untuk DLTA, kinerja Q4 2024 sebenarnya cukup oke karena tidak berbeda jauh secara YoY. Namun karena laba Q2 dan Q3 yang cukup tertekan makan secara Full Year, masih turun cukup dalam dibandingkan tahun 2023.

Dividen Saham MLBI dan DLTA di Tahun 2025

Sekarang mari kita hitung potensi dividen MLBI dan DLTA. Jika melihat historis, kedua perusahaan memiliki kebiasaan membagikan seluruh laba menjadi dividen, artinya Dividend Payout Ratio sering di angka 100% bahkan lebih.

Dividen Saham MLBI 2025

Payout Ratio (%) x EPS 2024 = Dividen per Lembar / harga saham MLBI (12 April 2025) = Dividend Yield %

100% x 541 = 541 / 5750 = 9,4%

Untuk saham DLTA, meskipun perusahaan kadang membagikan total laba dan kas tersimpan (DPR lebih dari 100%), tapi saya coba simulasi dengan Payout Ratio 100% saja.

Dividen Saham DLTA 2025

Payout Ratio (%) x EPS 2024 = Dividen per Lembar / harga saham MLBI (12 April 2025) = Dividend Yield %

100% x 177 = 177 / 1970 = 8,9%

Keduanya berpotensi memberikan dividend yield di angka 9%. Menurut saya ini angka yang menarik sembari kita menunggu potensi kenaikan harga sahamnya (capital gain).

Strategi Investasi di Saham MLBI dan DLTA

Bagi saya, karena floating loss sudah sangat dalam, cutloss bukanlah pilihan, jadi yang akan saya lakukan adalah melakukan average down dari dividen atau top up.

Prioritas average down akan dilakukan di saham MLBI, karena labanya sudah mulai pulih.

Sedangkan untuk DLTA, saya belum melihat alasan untuk average down, kecuali jika Q1 2025 DLTA mencetak laba yang baik.

Abdullah Adnan

Abdullah Adnan

Investor yang fokus membangun passive income dari dividen saham menggunakan metode Dividend Investing untuk mencapai Kemandirian Finansial.
Bandung