Kerugian Investasi Saham Hingga Puluhan Persen di Tiga Saham ini

Kerugian Investasi Saham Hingga Puluhan Persen di Tiga Saham ini

Kali ini saya ingin cerita tentang kerugian investasi saham hingga puluhan persen di tiga saham ini. Saya ingin menunjukkan bahwa dalam berinvestasi saham itu tidak selamanya untung seperti yang disampaikan oleh influencer-infuencer pada umumnya, tapi bisa juga rugi dan bahkan bikin bangkrut.

Meski begitu, kerugian disini masih bersifat floating loss, artinya kerugian yang terjadi sifatnya masih ilusi atau belum terealisasi, nominal kerugian tersebut belum benar-benar terjadi, selama saya belum jual sahamnya.

Jadi saya membeli tiga saham ini sekitar tahun 2022, dan hingga saat ini masih mengalami floating loss cukup besar. Saham tersebut adalah ADHI (Konstruksi), KOBX (Alat Berat), dan INDY (Komoditas Batubara).

Bukan bermaksud untuk mencari kambing hitam, tapi saat itu saya beli tiga saham ini mengikuti rekomendasi seorang influencer saham yang membuka kelas berbayar.

Saat itu saya masih minim pengalaman, karena sejak belajar investasi saham tahun 2020, rasanya masih sangat cetek bagi saya untuk berjalan sendiri. Jadi saya putuskan untuk mencari mentor terbaik sembari mengumpulkan bekal untuk menjelajahi bursa saham.

Beberapa kelas berbayar saat itu saya ikuti, hingga akhirnya saya ikut membeli tiga saham itu murni tanpa analisa saya pribadi. Tentu, ini murni kesalahan saya, karena tetap saja jempol saya yang pencet buy kala itu.

Nah bagi rekan-rekan yang sedang ada di posisi saya saat itu, sedang mencari guru terbaik untuk diserap ilmunya, saya sarankan untuk tetap belajar cara menganalisa saham secara mandiri, baik secara teknikal maupun fundamental.

Saat ini pun saya masih ikut beberapa grup diskusi saham di Telegram, namun bukan grup berbayar. Diskusinya pun tidak melulu soal rekomendasi saham atau stockpick asal-asalan, tapi soal bisnis, ekonomi, dan sebagainya.

Meskipun terkadang membahas saham-saham tertentu, tapi itu hanya menjadi bahan analisa saja atau memperkuat conviction (jika kita punya saham yang sama) dan menjadi objek sharing pendapat dari berbagai perspektif.

Menghadapi kerugian investasi saham diatas, ada beberapa langkah yang bisa saya lakukan:

  • Pertama, saya membiarkan sahamnya naik kembali entah sampai kapan
  • Kedua, melakukan averaging down untuk menurunkan harga rata-rata pembelian kita. Sehingga harganya cukup naik diatas rata-rata kita, tidak perlu tinggi-tinggi, sudah bisa exit dengan selamat.
  • Ketiga, merealisasikan kerugian (cutloss) dan move on ke saham lain.

Sampai saat ini opsi kedua lah yang saya lakukan. Melakukan average down secara perlahan-lahan sambil menunggu sahamnya naik sembari memantau kinerjanya kuartal per kuartal.

Kenapa tidak cutloss? Ada mentor saya bilang, yaitu Kakdr (bisa cari di Stockbit), beliau mengatakan bahwa yang kita top up ke bursa saham itu duit bukan daun. Jadi melakukan cutloss sama sekali bukan opsi bagi saya.

Nah lalu kapan saya bisa keluar dengan selamat (baca:profit) dari tiga saham ini? tidak ada yang tahu, kita lihat saja nanti hasilnya seperti apa.

Read more