Rekap Keuangan Tahun 2021

Tulisan ini adalah rekap keuangan tahun 2021 untuk melihat bagaimana progres yang saya telah lakukan. Rekap keuangan perlu dilakukan untuk melihat posisi keuangan kita, serta melakukan evaluasi pada tujuan keuangan yang sudah dan belum tercapai.

Pada pertengahan tahun 2020 lalu, saya mulai belajar berinvestasi reksadana dan saham untuk mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin. Informasi soal ini bisa di baca pada halaman tentang saya.

Saya awalnya terinspirasi pada sebuah gerakan bernama Financial Independence Retire Early (FIRE).

FIRE merupakan sebuah gerakan untuk segera mencapai kemandirian secara finansial dengan memaksimalkan porsi investasi dan mengurangi pengeluaran konsumtif secara drastis.

Jadi selama dua tahun itu saya komitmen mengurangi belanja konsumtif dan fokus menambah dana investasi. Untuk segera mencapai FIRE.

Saya mengandalkan setidaknya dua instrumen investasi saat ini, Saham dan Reksadana. Emas juga ada sebetulnya, namun porsinya tidak terlalu besar. Untuk properti pembangunan belum selesai, jadi belum menghasilkan cashflow.

Saya mengoleksi saham-saham dengan dividend yield yang menarik. Sehingga dapat memberikan dividen untuk diinvestasikan kembali (compounding interest).

Sedangkan untuk Reksadana, saya gunakan sebagai dana darurat dan diversifikasi.

Net Worth

Net Worth atau Kekayaan Bersih adalah sisa uang setelah semua kewajiban atau hutang dilunasi. Sebaiknya hasilnya positif, karena jika minus itu artinya aset dan kas yang dimiliki tidak mampu membayar kewajiban alias bangkrut.

Saya mulai mencatat Net Worth pada akhir tahun 2020, sekitar kuartal ke empat tahun tersebut. Sehingga datanya tidak lengkap dari awal tahun 2020.

Hal tersebut karena saya sendiri baru memutuskan fokus berinvestasi dalam mencapai FIRE pada Agustus 2020, jadi pencatatan baru berjalan setelah bulan tersebut.

Untuk Net Worth, kenaikannya cukup signifikan. Mungkin karena ini permulaan, jadi secara persentase terlihat bombastis. Bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Aset & Liabilitas

Untuk aset, saya hanya mencatat aset yang sifatnya likuid saja. Aset seperti properti, kendaraan, gadget, itu tidak saya hitung.

Bahkan saya menganggap benda-benda tersebut adalah liabilitas. Kecuali mampu memberikan cashflow tanpa saya ikut andil didalamnya.

Meski aset meningkat cukup pesat, liabilitas saya juga naik.

Ini karena pada pertengahan tahun 2021, saya melakukan gadai pada logam mulia yang saya miliki untuk pembangunan properti sewa (kos-kosan). Jadi bukan hutang konsumtif.

Portofolio Investasi

Sebelum membahas mengenai portofolio investasi, saya ingatkan bahwa diversifikasi itu penting. Sebaiknya sesuaikan dengan tingkat risiko masing-masing.

Hal ini karena hampir 90% aset saya ada di saham dan ini cukup berisiko. Jadi sebaiknya tidak ditiru, jika belum siap dengan risikonya.

Namun porsi yang sangat besar di saham ini menurut saya memberikan benefit lain, yakni return yang agresif dari capital gain dan peluang dividen yang juga besar.

Kedepannya mungkin porsi saham akan dikurangin menjadi 70% saja, reksadana 20% dan logam mulia 5%. Di tahun 2022 saya juga menambah instrumen investasi lain yaitu GoTrade.

Dividen Saham

Sejak awal investasi saham, tujuan saya adalah untuk mendapatkan passive income dari saham dengan dividend investing. Silahkan baca pembahasan mengenai apa itu dividend investing.

Jika melihat tabel berikut, saya hampir menerima dividen setiap bulan. Meskipun nominalnya masih kecil dan tidak stabil.

Jadi kedepannya saya hanya perlu menambah porsi pada saham-saham yang porsinya masih kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *