Mengatur Keuangan Pribadi Secara Efektif

Saya selalu tertarik untuk membahas tentang cara mengatur keuangan pribadi di blog ini. Tujuannya agar saya dan kamu, semakin melek finansial serta mengetahui bagaimana cara mengelola uang dengan baik.

Setiap orang pasti punya tujuan keuangan, seperti memiliki tempat tinggal yang nyaman, dana pendidikan, serta dana pensiun untuk kita nikmati nanti.

Untuk meraih tujuan besar tersebut, langkah kecil yang bisa kamu lakukan adalah mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan dengan baik, serta membuat uang bekerja untuk kamu.

Mulai Mengatur Keuangan Pribadi Secara Efektif

Belajar Membuat Anggaran

Membuat Anggaran / Budget adalah langkah pertama yang sangat penting saat mulai mengelola keuangan pribadi. Kecuali, uang kamu gak berseri, bisa skip tulisan ini.

Saat kamu memiliki anggaran, kamu akan tahu darimana uang yang diperoleh dan kemana uang itu pergi. Ini penting, karena kamu akan tahu pengeluaran apa saja yang menggerus dompet kamu setiap bulan.

Sehingga kamu akan membelanjakan uang berdasarkan anggaran yang telah dibuat, daripada menghamburkan penghasilan tanpa rencana. Ini kurang bijak menurut saya.

Manfaat memiliki anggaran bulanan adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi pengeluaran
  • Mengetahui kemana uang dibelanjakan
  • Mengidentifikasi pengeluaran yang buruk
  • Membayar hutang
  • Menghindari berhutang
  • Memiliki prioritas pengeluaran
  • Menabung / Investasi untuk masa depan

Saran saya, mulai saat ini lakukanlah pencatatan pada setiap pengeluaran kamu setiap hari selama satu bulan kedepan.

Setelah satu bulan, kamu akan punya data yang bisa digunakan untuk membuat anggaran keuangan. Berikan batasan untuk setiap kategori pengeluaran, misalnya belanja barang hobi/keinginan maksimal 20% dari penghasilan.

Silahkan baca tulisan saya mengenai cara mengelola keuangan pribadi dengan prinsip 80/20. Untuk memudahkan kamu membuat anggaran keuangan.

Lakukan terus di bulan-bulan berikutnya, jadikan kebiasaan, karena anggaran keuangan merupakan kegiatan rutin yang perlu di evaluasi setiap bulan bahkan setiap tahun.

Dengan memiliki anggaran keuangan, indikator keberhasilannya adalah saat kamu punya kontrol penuh terhadap uang yang dimiliki. Bukan sebaliknya. Meskipun akan sulit pada awalnya.

Berhenti Berhutang

Saat kamu punya hutang, khususnya yang berbunga (interest), kamu biasanya membayar lebih dari harga yang sebenarnya.

Nah bunga ini, bagi sebagian orang menjauhinya karena tidak sesuai dengan keyakinan (riba).

Bagi saya, setiap hutang konsumtif yang memiliki bunga dapat menjadi beban keuangan secara jangka panjang, dan membatasi keputusan finansial kamu.

Silahkan lihat halaman Net Worth saya, pada gambar tersebut jelas bahwa saya pun masih punya hutang. Debt Equity Ratio saya ada di angka 70% atau 0,7. Mendekati angka 1 itu tidak sehat, kecuali anda sebuah Bank.

Lalu kenapa liabilitas saya melonjak drastis dan aset saya turun disaat bersamaan pada bulan Juni 2021? Saya akan membahasnya nanti di artikel terpisah.

Dengan membayar dan melunasi hutang secepat mungkin, memungkinkan penghasilan kamu di masa depan dapat digunakan untuk hal penting sesuai dengan tujuan keuangan kamu.

Seperti, menyiapkan dana darurat, dana pendidikan, tempat tinggal, dana pensiun, dan berinvestasi untuk meningkatkan aset sehingga kamu bisa stabil dan mandiri secara finansial di masa depan.

Cara Melunasi Hutang dengan Metode Snowball:

  1. Mencatat semua hutang, urutkan dari yang terkecil hingga yang paling besar. Lunasi hutang dari yang terkecil terlebih dahulu.
  2. Gunakan setiap uang lebih selain gaji untuk membayar hutang.
  3. Setelah satu hutang kecil lunas, lanjut ke hutang terkecil berikutnya. Terus lakukan sampai hutang yang paling besar.

Saat kamu melunasi hutang-hutang kecil, kamu akan punya lebih banyak uang untuk membayar hutang yang lebih besar nantinya.

Sensasi saat satu hutang kecil lunas, bisa memberikan momentum untuk kamu untuk bisa melunasi hutang lainnya.

Asal, jangan berhutang lagi ya. Sama aja bohong.

Memiliki Dana Darurat

Bagi yang belum tahu, dana darurat adalah sebuah dana yang kamu simpan dengan jumlah tertentu, untuk digunakan pada masa-masa genting seperti kehilangan pekerjaan, pandemi, sakit parah, dan sebagainya.

Lalu bagaimana cara menghitung dana darurat? Sederhana. Saran saya, miliki dana darurat minimal 3 bulan dari penghasilan.

Lebih besar lebih baik sebenarnya. Disesuaikan saja dengan kemampuan finansial.

Katakanlah kamu punya penghasilan Rp4.000.000, berikut adalah contoh perhitungan dana darurat yang bisa kamu terapkan.

Jumlah BulanTotal Dana Darurat
3 BulanRp12.000.000
6 BulanRp24.000.000
12 BulanRp48.000.000
Perhitungan Dana Darurat

Berinvestasi

Setelah hutang konsumtif dilunasi, dan dana darurat dimiliki, sekarang kamu bisa leluasa untuk berinvestasi dan mempersiapkan dana pensiun.

Seperti yang sedang saya lakukan, yaitu berinvestasi di saham dividen terbaik yang pernah saya tulis di awal tahun 2021.

Soalnya, banyak kok sekarang ini orang yang penghasilannya belum cukup untuk pengeluaran sehari-hari, hutang konsumtif banyak, belum ada dana darurat, tapi sudah berani all in di saham gorengan bahkan kripto. :p

Selain untuk dana pensiun, berinvestasi bisa kamu gunakan sebagai kendaraan mencapai tujuan keuangan seperti :

  1. Dana pendidikan anak
  2. Dana liburan
  3. DP rumah jika memutuskan KPR
  4. Asuransi kesehatan untuk keluarga
  5. Dana pensiun

Dengan mengetahui tujuan keuangan, kamu bisa menentukan instrumen investasi apa yang sesuai dengan tujuan tersebut.

Salah satu cara terbaik untuk membuat uang bekerja adalah dengan berinvestasi. Saat kamu berinvestasi, uang kamu akan terus bertumbuh melalui return yang dihasilkan atau kenaikan nilai dari instrumen tersebut.

Beberapa instrumen investasi juga menghasilkan dividen, sehingga kamu memiliki penghasilan tambahan selain dari gaji, atau di reinvestasikan untuk membuat portofolio terus bertumbuh.

Diversifikasi juga merupakan hal yang penting saat berinvestasi. Hanya memiliki satu instrumen investasi cukup berisiko. Sehingga lebih baik menyebarkan uang kita di beberapa instrumen investasi sesuai dengan tujuan keuangan.

Kalau kamu membaca halaman Portofolio Investasi saya, terdapat beragam instrumen investasi yang saya miliki. Meskipun yang paling besar ada pada saham dan properti.

Beberapa instrumen investasi, diantaranya:

  • Saham
  • Reksadana/ETFs
  • Obligasi
  • Properti
  • Bisnis milik pribadi

Contoh, untuk dana darurat kamu bisa menyimpannya di Reksadana Pasar Uang. Resiko rendah, return-nya lebih tinggi dari Bank.

Untuk dana pensiun bisa memilih Saham atau Reksadana Saham/Indeks, fluktuasi harga memang akan terjadi, tapi dalam jangka panjang, indeks saham selalu bergerak ke satu arah, yaitu ke atas.

Saran saya, dalam menabung atau berinvestasi harus punya tujuan keuangan yang jelas, seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Hal ini dapat membuat kita fokus dan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu kita menentukan instrumen investasi yang terbaik.

Itu dia beberapa cara mengatur keuangan pribadi yang sudah saya terapkan, semoga tulisan ini bermanfaat ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *